Hepatitis A
Oleh Rizka HanifahS.Ked
Buruknya hiegenitas, kebijaksanaan kesehatan, dan sanitasi berperan besar terhadap terjadinya hepatitis A. Virus Hepatitis A dapat menular lewat jalan perncernaan (fecal-oral transmission) dan parenteral. Masa inkubasi virus ini adalah 2-6 minggu. Saat infeksi virus hepatitis A terjadi perubahan morfologi. Respon imunologik dimulai dari dari infiltasi limfositik portal dan periportal.
Faktor risiko hepatitis A yaitu kontak personal, institusional, pekerja medis, berpergian ke luar negeri, homoseksual, dll
Gejala Hepatitis Aantara lain
prodormal berupa kehilangan nafsu makan, mual, muntah, malaise, low grade fever ( kurang dari 39,5 C) myalgia, dan sakit kepala. Fase ikterik seperti kencing yang berwarna gelap seperti teh. Tinja yang pucat. Kuning (70-85%), derajat kuning beriringan dengan peningkatan usia. Nyeri perut, gatal, nyeri sendi, kemerahan pada kulit. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan hepatomegali. Diagnosis hepatitis Adidasarkan pada tes serologik berupa HAV IgM antibodi. Biasanya diikuti dengan peningkatan ALT. Hasil tes ini bersifat sensitif dan spesifik, hasilnya dapat bertahan selama 3-6 bulan, pada 25% pasien bertahan hingga 12 bulan. Anti HAV IgG muncul setelah IgM dan bertahan untuk beberapa tahun.
Pada pemeriksaan penunjang seperti lab, ALT meningkat lebih dari AST.
Penatalaksanaan Hepatitis A bersifat supportif. Inisial terapi adalah istirahat, mual dan muntah ditangani dengan antiemetik. Dehidrasi ditangani dengan cairan IV. Pada Hepatitis A tidak dibutuhkan rawat inap.
Pencegahan dilakukan dengan melakukan imunisasi dan edukasi mengenai cara transmisi seperti cuci tangan dan memakan makanan yang bersih.