TROMBOSITOSIS REAKTIF
Oleh Rizka Hanifah
Sering kali kita menemukan fenomena peningkatan trombosit pada pasien kita. Apa sebenarnya penyebabnya? Bagaimana cara mentatalaksananya, karena seperti yg kita ketahui peningkatan trombosit dapat meningkatkan faktor resiko terbentuknya trombus dan sebagainya. Apa itutrombositosis essensial? Apa itu trombositosis reaktif? Temukan jawabannya!
Trombositosis berarti peningkatan jumlah trombosit lebih dari 450.000/mm3. Dalam hal ini, trombopoetin merupakan kunci utama dalam pengaturan diferensiasi dan proliferasi megakariosit walaupun demikian sitokin IL-6 dan IL-11 juga berperan dalam proses ini. Platelet merupakan acute-phase reactans. Platelet berespon terhadap berbagai stimuli termasuk infeksi sistemik, kondisi inflamasi, perdarahan, dan tumor.9,10
Trombosistosis dapat terbagi menjadi trombositosis reaktif dan klonal. Pada trombositosis klonal, terdapat gangguan pengikatan trombopoetin terhadap trombosit dan megakariosit abnormal sehingga terdapat peningkatan kadar trombopoetin bebas dalam plasma. Megakariosit menjadi hipersensitif terhadap aksi trombopoetin yang akhirnya menyebabkan peningkatan produksi trombosit. Trombositosis reaktif terjadi karena produksi berlebih dari sitokin proinflamasi seperti (IL)-1, IL-6, dan IL-11 yang muncul pada inflamasi kronik, infektif, dan keganasan. terdapat suatu penyakit dasar yang akan merangsang peningkatan sintesis trombopoetin dengan mediator berbagi sitokin diantaranya IL-6 yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas megakariosit memproduksi trombosit. Walau sama-sama terjadi peningkatan produksi trombosit, terdapat perbedaan diantara keduanya. Pada trombositosis klonal tidak terdapat suatu penyakit dasar, umumnya ditemukan splenomegali, gambaran darah tepi pasien berupa trombosit raksasa, dengan fungsi trombosit yang mungkin abnormal. Selain itu pada sum-sum tulang dapat terlihat hiperplasia megakariositik. Pada trombositosis reaktif penyakit dasar sering kali muncul, tidak terdapat splenomegali, gambaran darah tepi menunjukan trombosit yang normal dan fungsi yang normal. Tatalaksana utama pada trombositosis reaktif adalah dengan mengatasi penyebab dasarnya dan mencegah komplikasi seperti penggunaan aspirin 65 mg per oral.9,10
Trombositosis berarti peningkatan jumlah trombosit lebih dari 450.000/mm3. Dalam hal ini, trombopoetin merupakan kunci utama dalam pengaturan diferensiasi dan proliferasi megakariosit walaupun demikian sitokin IL-6 dan IL-11 juga berperan dalam proses ini. Platelet merupakan acute-phase reactans. Platelet berespon terhadap berbagai stimuli termasuk infeksi sistemik, kondisi inflamasi, perdarahan, dan tumor.9,10
Trombosistosis dapat terbagi menjadi trombositosis reaktif dan klonal. Pada trombositosis klonal, terdapat gangguan pengikatan trombopoetin terhadap trombosit dan megakariosit abnormal sehingga terdapat peningkatan kadar trombopoetin bebas dalam plasma. Megakariosit menjadi hipersensitif terhadap aksi trombopoetin yang akhirnya menyebabkan peningkatan produksi trombosit. Trombositosis reaktif terjadi karena produksi berlebih dari sitokin proinflamasi seperti (IL)-1, IL-6, dan IL-11 yang muncul pada inflamasi kronik, infektif, dan keganasan. terdapat suatu penyakit dasar yang akan merangsang peningkatan sintesis trombopoetin dengan mediator berbagi sitokin diantaranya IL-6 yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas megakariosit memproduksi trombosit. Walau sama-sama terjadi peningkatan produksi trombosit, terdapat perbedaan diantara keduanya. Pada trombositosis klonal tidak terdapat suatu penyakit dasar, umumnya ditemukan splenomegali, gambaran darah tepi pasien berupa trombosit raksasa, dengan fungsi trombosit yang mungkin abnormal. Selain itu pada sum-sum tulang dapat terlihat hiperplasia megakariositik. Pada trombositosis reaktif penyakit dasar sering kali muncul, tidak terdapat splenomegali, gambaran darah tepi menunjukan trombosit yang normal dan fungsi yang normal. Tatalaksana utama pada trombositosis reaktif adalah dengan mengatasi penyebab dasarnya dan mencegah komplikasi seperti penggunaan aspirin 65 mg per oral.9,10