Tumor Saluran Pernafasan


Tumor Traktus Respiratorius Bagian Atas.

Tumor yang dapat ditemukan di daerah hidung dan sinus:
  • Jinak
    • Epitelial: Papiloma 
    • Mesenkimal: Miksoma, Hemangioma.
  • Ganas: 
    • Epitelial : Karsinoma sel skuamosa, Adenokarsinoma. 
    • Mesenkimal: Rhabdomiosarkoma
    • Limfoid : LMNH (limfoma malignum non hodgkin)
Tumor yang dapat ditemukan di daerah Nasofaring:
  • Epitelial :
    • Jinak : papiloma 
    • Ganas : karsinoma nasofaring 
  • Mesenkimal 
    • Jinak : angiofibroma (paling sering) mengandung pembuluh darah dan jaringan ikat.
    • Ganas : neuroblastoma olfaktori dari sel-sel germinal
Tumor yang dapat ditemukan di daerah laring: Papiloma, karsinoma sel skuamosa (ganas)

KARSINOMA NASOFARING
Karsinoma nasofaring berasal dari epitel permukaan atau kripta. Di Indonesia, kanker ini merupakan No 5 kanker terbanyak. Perbandingan laki-laki : perempuan = 2,5 : 1. Gejala klinis dari tumor ini tidak khas seperti KGB membesar, sering pilek, mimisan, diplopia, dan lainnya. Penyebab dari kanker ini adalah EBV (Epstein-Barr virus). Faktor resiko yang terkait seperti salted fish consumption (makan ikan asin teralu sering), genetic predisposition (HLA), dan environmental factor. Lokasi tersering kanker ini adalah Rosenmuller fossa.

Kanker ini dapat meluas dan menginvasi langsung saraf kranial. Penyebarannya dapat secara limfogen maupun hematogen. Penatalaksanaannya adalah dengan radiotherapy, Chemotherapy

Tumor Traktus Respiratorius bagian Bawah
Tumor paru sangat bergantung pada pemeriksaan histoPA untuk membedakan karsinoma sel kecil atau non-small cell carcinoma. Biasanya pasien datang dengan stage lanjut. Karena pada stage awal biasanya tidak memperlihatkan gejala. 
Tumor ganas yang dapat muncul pada saluran nafasa bagian bawah ini antara lain:
- Karsinoma sel skuamosa.
- Karsinoma sel kecil.
- Adenokarsinoma.
- Karsinoma sel besar.

Hal yang perlu diingat adalah lung cancer is a PREVENTABLE CANCER. Ditemukan pada saat tumor masih kecil, prognosisnya baik. 

KARSINOMA BRONKOGENIK
Disebut karsinoma bronkogenik karena berasal dari epitel bronkus. Merokok menyebabkan perubahan atau metaplasi dari sel epitel respiratorius jadi sel skuamosa. Insiden meningkat pada laki-laki dan wanita. Usia : 40 – 70 tahun. Laki-laki lebih sering terkena dibandingkan wanita. penyebab utama kanker ini adalah merokok, industrial hazard, polusi udara, molecular genetics (c-myc, K-ras, p53, Rb, chromosom 3), scarring-adenokarsinoma. Tumor ini dapat menyebar ke tulang hingga otak.

Gejala dan tanda:
  1. Massa tumor di bronkus: batuk, susah bernapas, batuk berdarah karena tumor biasanya rapuh, bronkiektasis, abses. 
  2. Terdapat infiltrasi keluar paru: manifestasi dapat berupa efusi pleura, bisa dilakukan sitologi mengandung sel tumor atau tidak. Tumor juga dapat menjalar ke mediastinum yang menyebabkan sindrom vena cava superior
  3. Metastasis secara limfogen: pembesaran nodus limfe, perbesaran hilus, dan lainnya
  4. Metastasis secara hematogen: tulang, otak dan organ lain
Nice to know: Tumor perifer di paru tipe tersering adalah adenokarsinoma.

Kanker paru dapat menyebabkan perubahan sekunder seperti atelectasis, emphysema, bronchiectasis, abscess, dan lainnya. 

Klasifikasi karsinoma bronkogenik.

Tipe histologi:
1. SQUAMOUS CELL CARCINOMA
Sangat berhubungan dengan merokok, laki-laki lebih sering terkena dibandingkan perempuan, lokasi sentral, pertumbuhan lambat, sering ditemukan nekrosis di daerah sentral sehingga gambarannya bisa menyerupai abses (ukuran besar), jarang metastasis keluar dari toraks.

2. ADENOCARCINOMA
Terletak perifer atau di tengah, metastasis terjadi pada awal-awal, bisa menginvasi pleura, sehingga terjadi efusi pleura kemudian sesak napas. Laki-laki dan perempuan perbandingannya sama, tidak berhubungan dengan merokok.

3. LARGE CELL CARCINOMA
Sel besar dan anaplastik. Bisa dalam bentuk poorly differentiated sq.cell ca atau poorly differentiated adenoca.

4. SMALL CELL CARCINOMA 
Lokasi sentral, berhubungan dengan merokok, highly maligna, sangat agresif dan metastasis, selnya kecil dan berasal dari neuroendokrin makanya mengandung neuro-secretory granules, memproduksi hormone polipeptida yang membuat sindrom paraneoplastik, umumnya tatalaksana dengan radiation atau cytostatics.