Endokarditis infektif (IE) berarti infeksi pada endokardium jantung. Endokardium jantung yang dapat terkena antara lain katup, mural endokardium, atau septal (dinding pemisah). IE ditandai dengan lesi spesifik yang disebut vegetasi. Vegetasi adalah kumpulan platelet dan fibrin dengan jeratan mikroorganisme dan sel-sel radang.
Etiologi
Penyebab Endokarditis infektif antara lain Steptococcus (30-60%), S. aureus (30-40%), enterococcus, HACEK (Haemophilus parainfluenza, Aggregatibacter, Cardiobacterium hominis, Eikenella corrodens, dan Kingella kingae), Corynebacterium, Coxiella burnetti, Bartonella quintana, dan jamur seperti candida, histoplasma, dan aspergillus.
Patogenesis
Kejadian IE diawali oleh cedera endotelial dan atau keadaan hiperkoagulasi. Kedua hal ini akan menyebabkan jejas pada endotel sehingga terjadi nonbacterial thrombotic endocarditis (NBTE) (endokarditis yang bukan disebabkan oleh bakteri).
Cedera endotelial ini dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti hipertensi.
Hiperkoagulasi dapat ditemukan pada lupus eritematosus, uremia, DIC.
Dari NTBE selanjutnya dapat berubah menjadi IE (Endokarditis infektif) akibat peristiwa (bakteremia).
Peristiwa bakteremia ini sering terjadi pada orang yang memiliki trauma/luka pada mukosa oral, terutama gusi. Infeksi ini sering dihubungkan dengan kesehatan gigi mulut yang buruk. Penempelan mikroorganisme ke endotelium ini dibantu oleh adhesin (suatu molekul permukaan yang dimiliki).
Sebagian Streptococcus (penyebab terbanyak IE) memproduksi polisakarida permukaan yang disebut glukans atau dekstran. Dekstran menyebabkan perlekatan streptococcus ke kisi fibrin-platetel dan katup yang cedera dan memfasilitasi timbulnya endokarditis pada eksperimen model. Selain dekstran, mekanisme lain yang menyebabkan IE seperti protein fimA, kolagen adesin, dan fili-yang berhubungan dengan biofilm.
Setelah melekat pada NBTE atau endotel, bakteri tersebut harus mampu bertahan melawan sistem imun dan bermultiplikasi untuk menyebabkan Endokarditis infektif. Sistem imun yang dimaksud di sini adalah protein antimikrobial pada platelet. Akhirnya perkembangan bakteri ini menyebabkan proses dinamis yang kompleks dimana vegetasi yang terinfeksi akan semakin membesar dengan agregasi platelet-fibrin, multiplikasi mikroba, pecahnya fragmen vegetasi menjadi emboli.
Gejala Klinis
Jarak antara bakteremia dengan onset gejala IE diperkirakan kurang dari 2 minggu pada lebih dari 80% pasien IE. Demam hampir selalu ditemukan namun dapat tidak ada atau minimal pada pasien dengan CHF dan CKD. Gejala nerulogis yang muncul dapat disebabkan oleh stroke akibat embolisasi.Gejala muskuloskeletal cukup umum dijumpai termasuk arthralgia dan myalgia dan seringkali arthritis.
Endokarditis infektif dapat menyebabkan kerusakan jaringan sampai kerusakan katup dan struktur sekitarnya. Kerusakan ini dapat berupa distorsi atau perforasi daun katup, ruptur korda, dan fistula antara pembuluh besar dan ruang jantung dapat menyebabkan CHF yang progresif.
Infeksi ini juga dapat menyebar ke jaringan sekitar katup sehingga mengakibatkan abses dan demam yang persisten, gangguan konduksi, dan aritmia atau perikarditis purulen.
Diagnosis
Diagnosis IE dapat didirikan berdasarkan kriteria Duke atau dengan kultur (histopatologi) dari abses intrakardial. Diagnosis menurut Kriteria Duke antara lain apabila terdapat 2 kriteria mayor, atau 1 kriteria mayor ditambah 3 kriteria minor, atau 5 kriteria minor. Diagnosis mungkin IE ditegakkan apabila terdapat 1 kriteria mayor dan 1 kriteria minor atau 3 kriteria minor.2
Kriteria Mayor
1. Kultur darah positif terhadap Infektif Endokarditis (minimal dari dua kultur darah yang berbeda). Temuan postifi yang dimaksud antara lain Viridans streptococci, Streptococcus bovis, HACEK group, Staphylococcus aureus,
2. Terbukti adanya keterlibatan Endokardium pada ekhokradiogram
Kriteria Minor
1. Demam >38 C
2. Fenomena Vaskular : (emboli arteri, perdarahan intrakranial, myotic aneurisma, perdarahan konjungtiva)
3. Fenomena Immunologic : (glomerulonephritis, Roth spots (bercak kemerahan), osler's nodes)
4. Bukti Mikrobiologi
5. Temuan Echocardiografi
Terapi
Tujuan untuk menangani IE adalah mengeradikasi mikroorganisme di dalam vegetasi sehingga mencegah relaps dan menangani komplikasi intrakardiak dan ekstrakardiak. Penelitian pada model hewan menunjukkan bahwa terapi optimal membutuhkan kombinasi antibiotik bakterisidal. Terapi biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama untuk memastikan mikroorganisme yang dorman juga telah dieradikasi.Terapi antimikrobial yang optimal berdasarkan kepekaan organisme penyebab dapat mensterilisasi vegetasi dan menimbulkan efek samping yang sedikit atau tidak sama sekali.Operasi bedah jantung intervensi mempunyai peran yang penting dalam terapi infeksi yang tidak berespon terhadap antibiotik.