Dilated Cardiomyopathy


Dilated Cardiomyopathy
Rizka Hanifah

Dilated cardiomyopathy adalah satu dari 3 jenis kardiomiopati, selain hipertrofi dan restriktif kardiomiopati. Kardiomiopati dilatasi atau dilated cardiomyopathy adalah penyakit pada otot jantung yang dikarateristikan dengan pembesaran ruang jantung disertai disfungsi kontraktilitas dengan ketebalan dinding ventrikel kiri yang normal. Ventrikel kanan dapat juga berdilatasi.

Pasien dengan kardiomiopati dapat tidak merasakan gejala apapun. Progresivitas dari dilatasi menyebabkan regurgitasi mitral dan tricuspid, yang menyebabkan penurunan cardiac output dan meningkatkan volume akhir sistolik dan tekanan pada dinding ventrikel. Akibatnya
terjadi pembesaran kembali dan disfungsi miokardium. Setelah pembesaran ruang jantung dan disfungsi otot jantung akan terjadi gagal jantung. Sekuel yang umum terjadi adalah ventrikuler dan suraventrikuler aritmia, abnormalitas sistem konduksi, tromboemboli, dan kematian mendadak atau gagal jantung.


Mekanisme kompensasi pada dilated cardiomyopathy tidak seperti pada hukum Frank-Starling yang terjadi pada disfungsi sistolik ventrikel kiri normal. Beberapa mekanisme kompensasinya adalah:
  •  Aktivasi Neurohormonal

Penurunan cardiac output menyebabkan aktivasi neurohormonal renin-angiotensin-aldosteron system (RAAS). Gangguan pada sistem adrenergik akan menyebabkan peningkatan dopamin dan norepinefrin yang akan meningkatkan tonus simpatis dan performa kardiak. Namun, pajanan lama terhadap katekolamin akan menurunkan regulasi reseptor di miokardium sehingga respon ini tidak lagi bermanfaat.
  • Sirkulasi sitokin sebagai mediator dari jejas miokardium

TNF-alpha bereran dalam jejas miokardium. Pada kardiomiopati TNF-alpha memiliki implikasi terhadap perburukan prograsif dari disfungsi ventrikel. IL-6 menstimulasi hepar untuk memproduksi C-reactive protein yang menjadi penanda inflamasi. IL-6 berimplikasi terhadap perkembangan hipertrofi miosit dan elevasinya ditemukan pada pasien gagal jantung.
Penyebab dari dilated cardiomyopathy
  •  Genetik
  • Sekunder dari penyakit jantung lainnya : iskemia, hipertensi, penyakit katup, dll
  • Infeksi : virus (coxsackie A& B, influenza, dll), bakteri, rickettsial, protozoa, fungal
  • Metabolik : penyakit endokrin (hipertiroid, hipotiroid, akromegali, myxedema, hipoparatiroid, hiperparatiroid, DM, gangguan elektrolit)
  • Nutrisi : defisiensi protein
  • Keracunan : etanol
  • Peripartum
  • Dll

Gejala dari dilated cardiomyopathy dapat serupa dengan gagal jantung seperti lelah saat beraktifitas (DOE), bangun malam hari karena sesak (PND), tidur dengan tiga bantal (OP), bengkak pada kedua tungkai, dll.

Penatalaksanaan
Pada pasien dengan suspek kardiomiopati dapat dilakukan pemeriksaan : Darah perifer lengkap, fungsi tiroid, cardiac biomarkers, radiografi thorax, echocardiografi, ECG, toksikologi. Penatalaksanaan farmakologi pada pasien dilated cardiomyopathy sama dengan pasien gagal jantung yakni, ACE-Inhibitor, ARB, Beta blocker, antagonis aldosteron, diuretic, vasodilator, antiaritmia, dll.