Penyakit Meniere
Patofisiologi
Gejala klinis penyakit meniere disebabkan oleh adanya hidrops endolimfa pada koklea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi mendadak hilang timbul diduga disebabkan oleh
1. Meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri
2. Berkurangnya tekanan osmotik di dalam kapiler
3. Meningkatnya tekanan osmotik ruang ekstrakapiler
4. Jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat sehingga terjadi penimbunan cairan endolimfa.
Pada pemeriksaan histopatologi
tulang temporal, ditemukan pelebaran dan perubahan morfologi pada membran reissner. Terdapat penonjolan ke dalam skala vestibuli, terutama di daerah apeks koklea Helikoterma. Sakulus juga mengalami pelebaran yang dapat menekan utrikulus. Pada awalnya pelebaran skala media dimulai dari daerah apeks koklea, kemudian dapat meluas mengenai bagian tengah dan basal koklea. Hal ini yang dapat menjelaskan terjadinya tuli saraf nada rendah pada penyakit meniere. Etiologi
Penyebab pasti penyakit meniere belum diketahui. Penambahan volume endolimfa diperkirakan oleh adanya gangguan biokimia cairan endolimfa dan gangguan klinik pada membran labirin.
Gejala Klinis
Terdapat trias atau sindrom meniere yaitu, vertigo, tinitus dan tuli sensorineural terutama nada rendah. Serangan pertama sangat berat, yaitu vertigo disertai muntah. Hal ini berangsur beberapa hari sampai beberapa minggu, meskipun keadaannya berangsur membaik. Penyakit ini bisa sembuh tanpa obat dan gejala penyakit bisa hilang sama sekali, meskipun keadaannya berangsur membaik. Penyakit ini bisa sembuh tanpa obat dan gejala penyakit bisa hilang sama sekali. Pada penyakit meniere vertigonya periodik yang makin mereda pada serangan-serangan berikutnya. Pada setiap serangan biasanya disertai dengan gangguan pendengaran dan dalam keadaan tidak ada serangan, pendengaran dirasakan baik kembali. Gejala lain yang menyertai serangan adalah tinitus. Pada penyakit meniere vertigonya periodik yang makin mereda pada serangan-serangan berikutnya. Pada setiap serangan biasanya disertai dengan gangguan pendnegaran dan dalam keadaan tidak ada serangan, pendengaran dirasakan baik kembali. Gejala lain yang menyertai serangan adalah tinitus yang kadang-kadang menetap. Gejala yang lain menjadi tanda khusus adalah perasaan penuh di dalam telinga.
Diagnosis
Diagnosis didirikan bila :
1. Vertigo hilang timbul
2. Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli saraf
3. Menyingkirkan kemungkinan penyebab dari sentral, misalnya tumor N VIII (vertigo dimulai lemah dan semakin hebat)
Bila gejala-geala tersebut ditemukan maka diagnosis dapat ditegakan. Pemeriksaan fisik diperlukan hanya untuk menguatkan diagnosis. Bila dalam riwayat ditemukan fluktuasi pendengaran sedangkan pada pendnegaran didapatkan tuli sensorineural maka diagnosis kembali dapat didirikan sebab tidak ada penyakit lain yang bisa menyebabkan adanya perbaikan dalam tuli sensorineural, kecuali pada penyakit meniere.
Dalam hal yang meragukan dapat dilakukan tes hidrops dnegan tes gliserin. Selian itu tes gliserin berguna untuk menentukan prognosis dan tindakan operatif pada pembuatan shunt. Bila didapatkan hidrops, maka operasi diduga akan berhasil dengan baik.
Tata Laksana
Umumnya gejala ditekan dengan penggunaan obat simptomatik namun, khusus untuk penyakit meniere diberikan obat-obat vasodilator perifer untuk mengurangi tekanan hidrops endolimfa. Dapat pula tekanan endolimfa ini disalurkan ke tempat lain dengan jalan operasi, yaitu membuat shunt.