Berhemat dengan Vaksinasi Tifoid!


Demam tifoid atau lebih dikenal dengan tifus tentu merupakan penyakit yang akrab di telinga kita. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Salmonella Typhi. Bakteri ini senang berada di tempat-tepat kotor dan masuk ke tubuh kita lewat makanan atau minuman kotor yang kita konsumsi.
Di Indonesia sendiri, rata-rata terdapat 900.000 kasus per tahun dengan angka kematian mencapai 20.000 kasus, tentu bukan jumlah yang sedikit ya?

Walaupun penyakit ini adalah jenis infeksi bakteri yang bisa disembuhkan dengan antiobiotik, nyatanya peyakit ini bisa menguras kantung Anda. Yap! Untuk mengcover biaya kesehatan dari orang-orang yang terkena tifoid ini, per tahunnya pemerintah harus mengeluarkan puluhan milyar rupiah.  Di rumah sakit umum daerah saja, 1 pasien yang dirawat selama 3-5 hari karena tifoid dapat menghabiskan dana sebesar
2-5 juta rupiah. Ckckck.,, benar-benar tidka sedikit kan, belum lagi kalau harus masuk rumah sakit swasta. Wajar saja jika pengeluaran kesehatan pemerintah menjadi besar karena penyakit ini. Uniknya penyakit ini sebenarnya bisa dilakukan pencegahan loh, bukan hanya dengan menghindari jajanan melainkan juga dengan Vaksinasi!

Yap! Penyakit penguras kantong ini bisa divaksinasi yang berarti Anda akan aman terlindungi dari bakteri nakal yang berada dimana-mana. Vaksin tifoid ini bisa dilakukan untuk siapapun yang berusia di atas 2 tahun dan memberikan pelrindungan hingga tiga tahun. Enak kan?

Harga vaksin ini juga cukup terjangkau loh jauh lebih murah daripada biaya total rumah sakit. Jadi bagi Anda yang menjunjung tinggi pencegahan vaksinasi ini sangat penting dilakukan! Apalgi untuk anak-anak yang sering kali berisiko tinggi terkena tifus karena sering jajan sembarangan, tidak cuci tangan, dan sebagainya. Orang dewasapun tidak kalah mengkhawatirkan, kita bisa lihat kan banyaknaya restoran atau kafe di pinggir jalanyang sering kali mudah terkena debu atau bahkan airnya kurang bersih. Selain karena mahalnya, seperti yang disebutkan di atas, penyakit ini bisa menyebabkan kematian, penurunan kesadaran, atau kerusakan hati.

Berbeda dengan Indonesia, di Bangkok angka kejadian tifoid sangatlah kecil. Bukan karena kebersihannya yang luar bisa loh, melainkan karena Bangkok mewajibkan warganya untuk vaksinasi tifoid sejak anak usia sekolah dan diulangi setiap tahunnya. Nah ini baru pemerintah yang perhatian terhadap kesehatan warganya kan. Namun, dari pada menunggu pemerintah bagaimana kalau kita memulai bergerak sendiri dengan melakukan vaksinasi tifoid, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk si buah hati.

Dua jenis vaksin yang teredia di Indonesia antara lain vaksin subunit dan live attenuated vaccine.
Vaksin subunit ini diberikan sekali dan dapat melindungi kita selama tiga tahun, dan hanya perlu diulang tiga tahun berikutnya. Efektifitasnya bisa mencapai 50-80%. Selain vaksin subunit ada pula jenis vaksin lain yang berisi kuman hidup yang telah dilemahkan. Jenis vaksin hidup  ini hanya diberikan untuk anak berusia di atas lima tahun dengan dosis empat kapsul setiap dua hari sekali selama satu minggu. Adapula untuk anak berusia lebih dari dua tahun, diberikan dalam bentuk cair 3-4 dosis setiap dua hari sekali. Vaksin ini harus diminum sebelum makan. Perlindungannya juga mencapai tiga tahun.

Sayangnya kedua jenis vaksin ini tidak dapat diberikan bagi ibu hamil dan menyusui.

Anda ingin melakukan vaksin tifoid di Jakarta? Hub: Rizka 0856 788 2580 atau email ke berbagi.manfaat@yahoo.com

Baca Juga
Pentingnya Vaksinasi Cacar Air untuk ibu hamil
Pentingnya Vaksinasi HPV sebelum menikah
Pentingnya Vaksinasi MMR sebelum menikah