Hepatitis B tentu sudah tidak asing, mungkin diantara kita ada yang keluarganya pernah terkena penyakit ini. Penyakit yang diakibatkan oleh virus ini telah menyerang lebih dari 350 juta orang di seluruh dunia, sedihnya dimana 75% penyebaran penyakit ini terjadi di wilayah Asia dan Pasifik Barat.
Apa hepatitis B itu sebenarnya?
Hepatitis berarti radang pada hati. Radang pada hati ini dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, umumnya adalah virus. Virus ini ada beberapa jenis, makanya kita mengenal berbagai macam hepatitis seperti hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, dan hepatitis D.
Salah satu virus yang berbahaya adalah virus yang menyebabkan terjadinya hepatitis B. Virus ini merusak hati secara perlahan-lahan secara tidak kita sadari hingga suatu hari kita baru menyadari saat hati kita telah rusak berat, mengecil, atau telah berubah menjadi tumor yang ganas.
Gejala dari infeksi ini antara lain nyeri perut di kanan atas, mual, muntah, tubuh menjadi kuning, air kencing yang bewarna coklat, atau munculnya benjolan di perut kanan.Tak jarang penderita yang meninggal karena virus ini.
Bagaimana cara penyebaran virus ini?
Enam puluh persen penyebaran virus ini terjadi melalui darah, yaitu transmisi dari Ibu ke anak (saat hamil). 60-90% ibu hamil yang terinfeksi hepatitis B akan menularkan ke janin. Dapatkah Anda membayangkan? Seorang bayi yang lemah harus terinfeksi virus yang mematikan ini hanya karena sang ibu tidak tahu atau bahkan enggan melakukan vaksinasi hepatitis B. Penularan virus ini juga bisa terjadi melalui kontak cairan tubuh seperti cuci darah, tato, alat tindik, hubungan seks, atau tranfusi darah.
Oleh karena angka infeksi yang tinggi, kematian yang dapat ditimbulkan, pemerintah para dokterpun menyerankan kita semua untuk melakukan vaksinasi hepatitis B, khususnya untuk calon ibu. Vaksin ini telah terbukti efektif sejak tahun 1982.
Siapa saja yang memerlukan vaksinasi ini?
1. Seorang calon ibu
2. Pekerja di bidang kesehatan
3. Pekerja di panti sosial
4. Pasien yang rutin cuci darah
5. Pasien yang rutin transfusi darah
6. Memiliki kontak dengan penderita hepatitis B
7. Pengguna obat-obat suntik
8. Pria biseksual atau homoseksual
9. Orang yang melakukan hubungan seksual dengan lebih dari 1 pasangan.
Pemberian vaksinasi ini dibagi dalam tiga dosis, yaitu pada bulan ke-0,1, dan 6, atau sesuai petunjuk produsen vaksin.Vaksin hepatitis B ini tergolong aman. Efek samping yang bisa terjadi adalah nyeri pada tempat yang disuntikan, demam, atau reaksi alergi. Namun hal ini jarang.
Selain itu, vaksin hepatitis B aman diberikan untuk ibu hamil dan menyusui. Jadi bagi Anda yang belum melakukan vaksinasi segera ya! Lebih baik mencegah daripada mengobati.
Ingin vaksin hepatitis B di Jakarta? Hub: Rizka 0856 788 2580 atau email ke berbagi.manfaat@yahoo.com
Baca juga
Vaksinasi MMR untuk Calon Ibu
Vaksinasi Cacar Air untuk Calon Ibu
Ayo Vaksin HPV sebelum menikah
Apa hepatitis B itu sebenarnya?
Hepatitis berarti radang pada hati. Radang pada hati ini dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, umumnya adalah virus. Virus ini ada beberapa jenis, makanya kita mengenal berbagai macam hepatitis seperti hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, dan hepatitis D.
Salah satu virus yang berbahaya adalah virus yang menyebabkan terjadinya hepatitis B. Virus ini merusak hati secara perlahan-lahan secara tidak kita sadari hingga suatu hari kita baru menyadari saat hati kita telah rusak berat, mengecil, atau telah berubah menjadi tumor yang ganas.
Gejala dari infeksi ini antara lain nyeri perut di kanan atas, mual, muntah, tubuh menjadi kuning, air kencing yang bewarna coklat, atau munculnya benjolan di perut kanan.Tak jarang penderita yang meninggal karena virus ini.
Bagaimana cara penyebaran virus ini?
Enam puluh persen penyebaran virus ini terjadi melalui darah, yaitu transmisi dari Ibu ke anak (saat hamil). 60-90% ibu hamil yang terinfeksi hepatitis B akan menularkan ke janin. Dapatkah Anda membayangkan? Seorang bayi yang lemah harus terinfeksi virus yang mematikan ini hanya karena sang ibu tidak tahu atau bahkan enggan melakukan vaksinasi hepatitis B. Penularan virus ini juga bisa terjadi melalui kontak cairan tubuh seperti cuci darah, tato, alat tindik, hubungan seks, atau tranfusi darah.
Oleh karena angka infeksi yang tinggi, kematian yang dapat ditimbulkan, pemerintah para dokterpun menyerankan kita semua untuk melakukan vaksinasi hepatitis B, khususnya untuk calon ibu. Vaksin ini telah terbukti efektif sejak tahun 1982.
Siapa saja yang memerlukan vaksinasi ini?
1. Seorang calon ibu
2. Pekerja di bidang kesehatan
3. Pekerja di panti sosial
4. Pasien yang rutin cuci darah
5. Pasien yang rutin transfusi darah
6. Memiliki kontak dengan penderita hepatitis B
7. Pengguna obat-obat suntik
8. Pria biseksual atau homoseksual
9. Orang yang melakukan hubungan seksual dengan lebih dari 1 pasangan.
Pemberian vaksinasi ini dibagi dalam tiga dosis, yaitu pada bulan ke-0,1, dan 6, atau sesuai petunjuk produsen vaksin.Vaksin hepatitis B ini tergolong aman. Efek samping yang bisa terjadi adalah nyeri pada tempat yang disuntikan, demam, atau reaksi alergi. Namun hal ini jarang.
Selain itu, vaksin hepatitis B aman diberikan untuk ibu hamil dan menyusui. Jadi bagi Anda yang belum melakukan vaksinasi segera ya! Lebih baik mencegah daripada mengobati.
Ingin vaksin hepatitis B di Jakarta? Hub: Rizka 0856 788 2580 atau email ke berbagi.manfaat@yahoo.com
Baca juga
Vaksinasi MMR untuk Calon Ibu
Vaksinasi Cacar Air untuk Calon Ibu
Ayo Vaksin HPV sebelum menikah