Patofisiologi Tumor



Oleh Yogi Ismail Gani S.ked

Pengertian neoplasma tidak sama dengan kanker. Neoplasma atau tumor adalah massa jaringan yang abnormal, pertumbuhan yang berlebihan dan tidak bersesuaian dengan jaringan normal serta tetap berlangsung lama bahkan setelah stimulus yang memicu perubahan berhenti diberikan. Tumor yang berlangsung terus-menerus walau stimulus sudah hilang adalah akibat dari perubahan herediter genetik yang diturunkan ke progeni dari sel tumor. Perubahan genetik ini menyebabkan proliferasi berlebihan dan tidak teratur yang bersifat autonom (tidak terikat pada stimuli pertumbuhan fisiologis), walaupun tumor biasanya tetap bergantung pada host untuk nutrisi dan kebutuhan darah. Neoplasma bisa bersifat benign (jinak) atau malignant (ganas).

Benign Tumors (Tumor Jinak)
Tumor jinak tidak menginfiltrasi jaringan sebelahnya dan tidak melakukan metastasis tetapi bisa tumbuh menjadi besar (ekspansif). Tumor jinak juga tidak akan kembali setelah pengangkatan bedah. Selama tumor pada epithelial tidak menembus basal lamina, masih disebut sebagai tumor jinak. Tumor adalah massa dari jaringan yang tidak mempunyai tujuan yang berguna dan biasanya ada sebagai kelebihan dari jaringan sehat. Tumor jinak tumbuh lebih lambat daripada tumor ganas dan kurang menyebabkan masalah kesehatan. Namun, tidak bisa dilupakan begtu saja, seperti contoh colon polyps adalah tumor jinak dan sebagian besar kanker kolon berkembang dari polip. Selain itu, contoh lainnya jika tumor jinak dalam ukuran yang besar, akan menekan pembuluh darah, saraf, organ atau kelenjar endokrin di dekatnya sehingga menimbulkan masalah seperti dalam kasus tumor jinak pada otak dan penekanan pada kelenjar endokrin bisa membuat produksi hormon yang berlebihan (thyroid adenomas, adrenocortical adenomas, dan pituitary adenomas).
Malignant Tumors (Tumor Ganas)

Tumor ganas disebut juga kanker. Kanker mempunyai beberapa sifat yaitu pertumbuhannya agresif, tidak terbatas, lalumenginfiltrasi jaringan di sekelilingnya serta bermetastasis (menyebar ke bagian tubuh lain).  Tidak semua kanker membentuk tumor, contohnya leukemia.

Kanker bisa dikategorikan menjadi beberapa kategori, antara lain:
·         Karsinoma - kanker yang berasal dari jaringan epithelial pada semua tiga lapisan germinal (kulit atau pada jaringan yang membatasi atau menutupi organ dalam)
·         Sarkoma - kanker yang berasal dari jaringan mesenkimal (tulang, kartilago, lemak, otot, pembuluh darah atau jaringan ikat).
·         Leukimia - kanker yang berasal dari jaringan penghasil darah seperti sumsum tulang belakang dan menyebabkan produksi sel darah yang abnormal dan masuk ke aliran darah menuju seluruh tubuh.
·         Limfoma dan myeloma - kanker yang berasal dari sel pada sistem imun yaitu limfosit. Biasanya di nodus limfe mengalami pembesaran.
·         Kanker sistem saraf pusat- kanker yang berasal dari jaringan pada otak dan tulang belakang.

Tahap terjadinya kanker
1. Induksi : ada perubahan sel (displasia)
2. Kanker in situ : pertumbuhan kanker terbatas pada jaringan tempat asalnya tumbuh
3. Kanker invasif : sel kanker telah menembus membran basal dan masuk ke jaringan atau organ sekitar yang berdekatan
4.  Metastasis : Penyebaran kanker ke kelenjar getah bening dan atau organ lain yang letaknya jauh (misal kanker usus besar menyebar ke hati). Penyebaran ini dapat melalui aliran darah, aliran getah bening, atau langsung dari tumor

Progresi Tumor
Dari waktu ke waktu, banyak tumor menjadi lebih agresif dan mendapatkan potensi untuk menjadi ganas. Misalnya , ada evolusi yang bertahap dari preneoplastic lesion ke tumor jinak, dan akhirnya menjadi kanker invasive. Fenomena ini disebut progresi tumor. Angiogenesis dan perubahan pada stroma tumor juga merupakan komponen progresi tumor. Dari penelitian klinis dan eksperimental ditunjukkan bahwa menigkatnya keganasan biasanya didapatkan secara bertahap. Pada tingkat molecular, progresi tumor dan heterogeneity kemungkinan besar adalah hasil dari mutasi multipel yang berakumulasi secara independent pada sel yang berbeda-beda, dengan karakteristi yang juga berbeda-beda. Bagaimanapun juga, progresi tumor tetap dipengaruhi oleh perubahan pada stroma tumor dan angiogenesis, yang bisa memodulasi proliferasi sel, invasiveness, dan potensi metastatik.
Apa yang menyebabkan sel yang bertransformasi mendapat kerusakan genetik lebih lanjut belum jelas sepenuhnya. Sel yang mengalami tranformasi relatif tidak stabil secara genetik. Ketidakstabilan ini mungkin berakibat dari, contohnya, hilangnya p53 atau dari mutasi acquired pada gen yang meregulasi perbaikan DNA.