Oleh Rizka Hanifah S.Ked
Banyak sekali seseorang yang tidak menyadari dirinya mengalami gangguan haid, atau malah merasa dirinya mengalami gangguan haid padahal sesungguhnya normal. Kondisi semacam ini terjadi karena ketidaktahuan akan batasan haid normal secara kedokteran. Oleh karena ini, setelah mengetahui fakta dari tulisan ini, mohon disebarluaskan ke teman-teman perempuannya ya..
Haid yang normal adalah:
1. Lamanya : 3-7 hari
2. Banyaknya : 2-5 kali ganti pembalut per hari (5-80 ml)
3. Jarak antar tanggal pertama haid : 21 - 35 hari
Sehingga:
Bila haidnya kurang dari 4 hari disebut sebagai hipomenorea
Bila haidnya lebih dari 7 hari disebut sebagai menoragia atau hipermenorea
Bila banyaknya ganti pembalut kurang dari 2 kali per hari karena sangat sedikit disebut sebagai hipomenorea
Bila banyaknya ganti pembalut lebih dari 5 kali per hari disebut sebagai menoragia atau hipermenorea
Bila siklus haid atau jarak antar tanggal pertama haid kurang dari 21 hari disebut sebagai polimenorea
Bila siklus haid atau jarak antar tanggal pertama haid lebih dari 35 hari disebut sebagai oligomenorea
Nah, bila sudah mengetahui apakah normal atau tidak, pertanyaan berikutnya adalah apa penyebab tidak normalnya? dan bila hal tersebut baru terjadi satu kali, apakah langsung dibilang tidak normal atau mengalami gangguan?
Disebut benar-benar mengalami gangguan minimal setelah siklus tiga bulan. Contoh bulan januari siklusnya 28 hari, bulan februari 28 hari, tiba-tiba bulan maret 38 hari, nah belum dapat dipastikan ada gangguan karena baru terjadi sekali. Oleh karena itu, setiap perempuan harus memiliki catatan tanggal mestruasinya masing-masing. Bila ditemukan keterlambatan tersebut terjadi beberapa kali, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter.
Penasaran dengan apa sih penyebab terjadinya gangguan haid atau menstruasi?
Gangguan haid pada perempuan secara sistematis dibagi menjadi 3 kemungkinan penyebab:
1. Memiliki kelainan struktur panggul (Kelainan Anatomi)
2. Memiliki penyakit medis lain
3. Memiliki kelainan fungsi uterus (Disfungsi Uterus)
Paling banyak penyebabnya adalah no 1. Kelainan anatomi ini dapat terjadi akibat adanya tumor jinak atau ganas pada organ genitalia (mioma uteri, polip endometrium, adenokarsinoma, kanker serviks atau mulut rahim, infeksi mulut rahim, dll). Nah keberadaan benda asing ini akan memunculkan gejala berupa gangguan haid, atau haid yang tidak normal.
Contoh penyakit medis lain pada no.2 adalah memiliki penyakit tiroid, penyakit kelainan darah (Von Willebrand, trombositopenia, gangguan faktor pembekuan darah, dll), gangguan pada otak (bagian hipofisis-hipotalamus) seperti pada kondisi adanya tumor, stress, olahraga berlebihan, dll.
Nah bisa dilihat bukan bahwa stress akan menginduksi gangguan pada otak kita (hipotalamus-hipofisis) sehingga keadaan stress kadang bisa membuat jadwal mens kita mundur atau jadwal mens yang lebih maju daripada biasanya. Bila penyebabnya adalah stress, maka dengan menghilangkannya, relaksasi, siklus mens dapat kembali normal.
Kelainan fungsi uterus atau disfungsi uterus ini biasanya ditetapkan ke seseorang yang tidak memiliki kelainan anatomi panggul dan tidak pula memiliki penyakit sistemik lainnya. Istilah ini pun sebenarnya masih diperdebatkan. Satu hal yang pasti, diperlukan pemeriksaan yang lebih dalam atau penyebab lain yang mungkin menyebabkan gangguan seperti penggunaan pil kontrasepsi, penggunaan IUD, konsumsi obat antipsikotik, dan lain-lain.
Pengobatan?
Pengobatan sangat bergantung pada penyebabnya. Oleh karena itu, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti gangguan menstruasi Anda. Pilihan pengobatan mulai dari penggunaan pil kontrasepsi hingga pembedahan.
Sumber:
Hendarto H. Gangguan Haid/Perdarahan Uterus Abnormal. Ilmu Kandungan. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Bila ada pertanyaan langsung kirim ke berbagi.manfaat@yahoo.com