NEOPLASMA UROTHELIAL


NEOPLASMA UROTHELIAL
Oleh Rizka Hanifah

Keseluruhan sistem penyalur kemih dilapisi oleh epitel transisional, sehingga tumor epitelnya memperlihatkan pola morfoligik serupa. Tumor pada sistem penyalur di atas kandung kemih relatif jarang. Tumor ini mengenai laki-laki sekitar tiga kali lebih besar dibandingkan wanita dan biasanya timbul pada usia 50-70 tahun. Tumor kansung kemih 50 kali lebih sering ditemukan pada mereka yang terapajan beta-naftilamin. Merokok, sistisis kronik, skistosomiasis kanding kemih, dan obat-obat tertentu juga diperkirakan meningkatkan insiden.2
Kasus lesi kecil di ureter dapat menyebabkan
sumbatan aliran keluar urine dan menimbulkan dampak klinis yang besar. Karsinoma sel urohelial berkisar dari tumor yang papilaris, datar, noninvansif hingga invansif, dan berdiferensiasi sangat baik hingga sangat anaplastik dan agresive. Karsinoma derajat I selalu papilaris. Pada pertumbuhan papilaris eksofilitik disertai peningkatan ukuran lesi, dan tanda-tanda invasi lapisan submukosa atau otot, semakin sering ditemukan anaplasia dan atipia sel. Tumor ini jelas merupakan derajat II atau III. Kanker derajat III dapat bersifat papilar atau akdang-kadang datar, menginvasi lebih dalam, dan memiliki permukaan nekrotik yang berserat-serat. Kadang-kandnag kanker ini memperlihatkan fokus diferensiasi sel skuamosa. Karsinoma kandung kemih stadium in situ sering pada pasien dengan riwayat atau sedang mengalami tumor papilaris atau tumor invasif. Sekarang diperkirakan kanker in situ disebabkan oleh pengaruh umum karsinogen putatif pada urothelium. Walaupun terdapat lesi epitel yang laus, tumor kandung kemih kalaupun multiple berasal dari satu sel (monoklonal).2

Namun, makna klinis tumor kandung kemih bergantung pada derajat histologik dan diferensiasiserta yang terpenting ke dalaman lesi. Kecuali papiloma, semua tumor cenderung kambuh setelah diangkat dan cenderung mematikan dengan menyebabkan lesi obstruktif bukan dengan hasil metastatis. Secara umum lesi dangkal derajat rendah, prognosis setelah pengangkatan baik, tetapi bila terjadi penetrasi ke dalam dinding kandung kemih angka harapan hidup 5 tahun menjadi kurang dari 20%. Harapan hidup keseluruhan adalah 57%. Hematuria tanpa nyeri adalah gambaran klinis utama karena sebagian besar tumor tumbuh di kandung kemih. Tumor ini juga menimbulkan nyeri sudut kostovertebrata seiring dengan terbentuknya hidronefrosis.2